1.Tentang Rania
"Hari ini,sudah genap 5 bulan kita berpisah,walaupun kamu bilang kita break tapi entah mengapa aku merasa kita benar-benar putus..Entah sebenarnya aku bahagia atau tidak dengan keputusan yang kita ambil ini". Gadis itu terus saja menggumam dalam hati,sesekali dia meminum white coffe kesukaannya sambil memandangi hujan rintik-rintik yang turun sore itu.
Memorinya kembali berputar,,mengingat dimana saat hubungannya dengan Andi seperti mulai goyah,dimana saat hubungan mereka mulai dingin,hanya saling sapa di sms seperti sebuah formalitas dari hubungan yang bernama pacaran. "lagi apa?, udah makan?,udah mandi?" iya,setiap hari hanya seperti itu,, padahal,,di 2013 yang lalu hubungannya masih hangat dengan Andi tepatnya saat Rania masih bekerja di Subang. Tapi sekarang telfon saja bingung mau ngomong apa,tidak ada lagi canda tawa. Jenuh,,,bisa di bilang begitu.
Sampai akhirnya,,, di Februari 2014 hubungan meraka Break,,, iya Break. Setelah Rania meminta kepastian dari hubungan meraka, Andi mengirim sms bahwa meraka break saja dulu. Tapi break yang di maksud Andi seperti benar-benar putus.
"Hei,,anak perawan ngga baik bengong di depan pintu" terdengar teriakan dari seberang kamar kost yang menyadarkan Rania dari lamunanya.
Ternyata itu ibu kost yang sedari tadi memperhatikan gadis itu.
"iya mak" jawabnya singkat dengan senyuman tipis.
Gadis itu bernama Rania,usianya sekarang menginjak 20 tahun. Dia memiliki tinggi badan standar, badannya sangat proporsional dan memiliki rambut panjang yang bergelombang. Sejak lulus SMK di tahun 2012 yang lalu, Rania memang memutuskan untuk langsung bekerja.berbeda dengan kekasih nya,Andi yang memilih kuliah di Jogja.
*Flash Back...
Waktu itu sekitar pukul 15:00 Rania dan Andi sedang makan berdua di bakso langganan mereka yang letak nya di pinggir jalan tak jauh dari rumah Rania,di sebelah kanan warung bakso itu ada sungai yang terlihat sangat asri.
"Kamu yakin kita bisa LDR? Sedangkan kita ngga pernah jauh selama 3 tahun kita pacaran." tanya Rania pada Andi yang memecah kebisuan di antara keduanya sedari tadi.
Iya,Rania dan Andi memang pacaran sejak kelas 1 SMK,mereka satu sekolah dan satu kelas. Jelas mereka tak pernah terpisah,apalagi rumah Rania dan Andi searah,hampir tiap hari mereka berangkat dan pulang sekolah bersama.
"Jujur,,aku ngga yakin. Tapi,,kita jalani aja dulu. Kamu jangan murung gitu" jawab andi lembut dan mengusap pelan kepala Rania yang membuatnya jadi tersipu walaupun memang saat itu warung tempat mereka makan tidak terlalu ramai.
Rania tersenyum hambar mengingat kenangannya bersama Andi dulu. Tak mau lebih dalam mengingat tentang dirinya dengan Andi,Rania pun beranjak dari lamunannya dan menuju kamar mandi karna waktu sudah hampir maghrib.
***
Pagi ini cuaca cerah,walaupun masih terasa dingin karena hujan kemarin sore. Rania melihat jam dinding nya,sudah menujukan pukul 7 pagi,dia pun segera bergegas untuk berangkat ke kantor. Dengan memakai jeging berwarna coklat dan blouse berlengan pendek berwarna cream dia terlihat sangat elegan,di tambah syal motif bunga berwarna coklat dan sepatu kets coklatnya dia semakin terlihat cantik. Dengan rambut panjang yang tergerai indah,dia melangkahkan kaki keluar dari kamar kost nya.
"Berangkat mak" pamitnya pada ibu kost yang sedang merapihkan beberapa tanaman di halaman rumahnya.
"Iya hati-hati di jalan" sahutnya,,dengan mata yang masih terfokus pada tanaman-tanamannya.
Jarak tempat kost Rania memang tidak terlalu jauh dengan kantor tempat dia bekerja ,sehingga dia tempuh dengan berjalanan kaki.
"Ciee,,, cewe ganteng udah dateng ajah" ledek Nisa salah satu teman Rania di kantor saat Rania baru saja tiba di tempat dia bekerja.
"Aishhh,,, jangan begitu,nanti naksir" sahutnya ikut meledek.
Padahal Rania terlihat anggun, tapi entah mengapa teman-temannya selalu meledeknya ganteng. Iya,dulunya Rania memang sangat tomboy,hoby nya saja main bola. Tapi sekarang dia sudah berbuah 180 derajat. Walaupun kadang cara bicaranya masih agak tomboy juga sih.
Setelah Rania duduk santai di meja kerjanya, dia merogoh HP di dalam tas slempang cream miliknya dan sepertinya mengirim pesan untuk seseorang.
To : Fira
Fir, aku heran,,, udah dandan secantik
gini masih di bilang ganteng juga
Send.
Satu menit kemudian HP nya berbunyi, Rania pun meraih HP nya yang tergeletak di meja.
From: Fira
Eh,kamu tuh cantik. Mungkin matanya pada burem
yg bilang kamu ganteng.
"hahaha..." Rania tertawa geli.
Fira adalah sahabat Rania, dulunya mereka satu kelas tapi tidak sedekat sekarang. Mereka dekat setelah Rania pindah dari Subang ke Bekasi. Iya,Sebelum Rania bekerja dan ngekost di tempat yang sekarang,dulunya Rania menginap di kost Fira. Karena mereka sama-sama sendirian di perantauan,makanya mereka berusaha untuk menjalin hubungan yang baik.
Dan lagi-lagi memang hanya Fira yang selalu memuji bahwa Rania memang cantik. Fira juga sekarang menjadi tempat curhat bagi Rania. Hampir semua kisahnya dengan Andi Fira mengetahuinya.
***
Sudah saatnya makan siang,tapi Rania masih terlihat sibuk dengan setumpukan faktur pajak di mejanya.
"Ran ayuk ah makan siang dulu" ajak Nisa dan Devi.
"Bentar-bentar, duluan ajah deh, nanggung" Jawab Rania yang masih saja terfokus ke layar monitor nya.
"Oke..kita duluan ya"
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah nya.
"Hei,,,nih makan dulu nanti sakit,kerjaan kan bisa nanti"
Suara laki-laki itu membuat Rania mengalihkan pandangannya, kini dia berdiri tepat di samping kanan Rania. Iya,ternyata Dion,manager Rania.
"Nih,, dimakan . Kalau kamu kenapa napa, aku juga yang repot. kan ngga ada yang gantiin kamu"
Cerocos nya sembari menyerahkan sepiring nasi lengkap dengan lauk nya. Dan,, sebatang coklat silver queen kesukaan Rania.
"Hei,,, ropot-repot banget sih,tau ajah lagi butuh coklat. Thanks Bang, otak putek ini liat angka memang kudu makan coklat biar rilex" sahut Rania dengan bawelnya.
Jangan heran,mengapa Rania memanggil managernya abang. Di kantor tempat Rania bekerja memang hampir 80% pegawainya masih muda,usianya kisaran 19-20 tahunan lah. Begitu juga dengan Dion manager Rania yang usianya hanya selisih 2 tahun dengan Rania. Apalagi Rania juga sangat dekat dengan Dion.
"Hahah,,, yaudah tuh di makan dulu, aku mau ke bawah"
Dion pun berlalu menuju lantai bawah, tapi sebelum berlalu dia sempat mengusap rambut Rania, dan itu membuat rania mrinding plus teringat dengan seseorang yang pernah melakukan hal yang sama padanya dulu.
"Aiihh,,, apaan sih nginget dia lagi" Rania berusaha membuyarkan imajinasinya agar tak mengingat kenangannya yang telah berlalu.
Rania pun tetap tak beranjak dari tempat duduknya,hanya membuka coklat pemberian dion dan melanjutkan pekerjaannya.
Sebagai Admin Pajak dan penagihan di Perusaahaan Sewing Mechines milik orang Korea itu,Rania bisa di bilang yang sangat sibuk dan pusing. Belum lagi dia harus membimbing rekan-rekan kerjanya yang kadang kerjaannya tidak rapih.
***
Kini Ranai sudah berada di kamar kost nya. Jam menunjukan pukul 8 malam. Dia pun beranjak dari kasur berjalan menuju ruang TV dan menyalakan TV nya.
"Sebentar lagi puasa" Gumam nya lirih sambil menonton berita di TV yang memberitakan Ramadhan jatuh pada 29 Juni 2014.
"Ngga terasa banget" Lanjutnya sembari mengganti chanel TV nya.
Bersambung......
Jangan lupa tinggalkan komentar ya EmoticonEmoticon